Rabu, 25 Januari 2012

Kenapa Honda VTR250 Mustahil menjadi pengganti Tiger ?


Mesin V-twin dan sasis Trellis menjadi kendala utama … production cost terlalu tinggi
tentunya kita berharap Honda VTR-250 menjadi kandidat pengganti Honda New Tiger.Tetapi lebih baik kita membuang harapan itu jauh jauh. Pasalnya ada dua kendala yang membuat VTR-250 menjadi andalan AHM. Yaitu faktor production cost. Pasalnya ada dua fitu utama pada Honda VTR yang menjadi daya tarik utama tetapi menjadi bumerang ketika akan dijual. Yaitu konvigurasi mesin dan desain rangka. Kok bisa ?
Dalam menjual dan memproduksi motor, ongkos produksi bakal menjadi kendala. Begitu juga honda AHM. Pasalnya Harga pengganti Tiger tidak boleh menginjak kisara 30 jeti dan ini mustahil pada VTR-250cc.

Biaya produksi mesin V/L-Twin lebih mahal dibandingkan mesin inline … begitu juga trellis Frame
ini juga bisa menjadi justifikasi mengapa hampir seluruh motor superbike – supersport jepang mengandalkan desain mesin inline ketibang mesin “V” atau “L” khas produsen eropa. Ini terkait langsung dengan production cost. Biaya pembuatan mesin berkonvigurasi “V/L” mencapai 2 kali lipat dari biaya pembuatan mesin inline. Pasalnya saat dicetak, hanya dibutuhkan 1 buah mal buat mesin inline, sementara pada mesin “V/L” dibutuhkan dua cetakan yang berbeda. Hal ini diperparah dengan desain Trellis, yang lebih rumit pembuatanya ketibang pembuatan frame twin spar apalagi diamond. Nah inilah mengapa, MUSTAHIL mengharapkan VTR-250 menjadi pengganti new tiger

Tidak ada komentar:

Posting Komentar