Jangan hanya melacak lewat brosur!
Bagi penyuka aliran sporty, tentu ketiganya bisa jadi pilihan. Kawasaki diwakili Ninja 250R. Lalu, Minerva hadir dengan pilihan Megelli 250 RE dan RV. Sedang Honda, datang dengan Honda CBR 250R tipe standar dan C-ABS.
Ngomong soal rentang harga, selisih ketiganya tidak terpaut jauh. Toh, dari harga yang diberikan banyak keunggulan bahkan kekurangan yang didapat. Misal, Ninja 250R dilepas di pasaran di harga Rp 46.750.000. Lalu, Megelli 250 tipe RE ditawarkan Rp 32,1 juta. Megelli 250 tipe RV lebih tinggi, yaitu, Rp 35,1 juta. Honda CBR 250R tipe standar, dilepas Rp 39,9 juta. Untuk CBR 250R tipe C-ABS, Rp 46,5 juta.
Dari harga itu, pasti mau tahu apa yang didapat dan tidak?
Hadirnya C-ABS di CBR bikin percaya diri lebih
Handling yang diberikan ketiganya, sudah pasti gaya merunduk. Tapi, seberapa jauh badan atas kudu merunduk untuk meraih dan mengkontrol setang? Minerva, punya dimensi P X L X T (Panjang X Lebar X Tinggi), 1.990 X 780 X 1.060 mm. Lalu Ninja, hadir dengan dimensi 2.080 X 715 X 1.115mm. Sedang CBR, 2.03a5 X 720 X 1.125mm.
Memang dari spesifikasi dimensi yang diberikan oleh ketiganya tidak terpaut jauh. Tapi, ketika disemplak buat perjalanan jauh. Menunggangi CBR 250R lebih terasa nyaman. Dengan tubuh yang 178cm/ 63kg, tubuh tidak merasa pegal berlebih. Ninja 250R juga lebih tegak posisi duduknya, pengendara lebih kuat tahan lama. Minerva lebih merunduk.
Bicara manuver, CBR dan Megelli agak lebih lincah. Sumbu roda yang 1.390 mm (Ninja) 1.370 mm (CBR) dan 1.350 mm (Megelli), Ninja jadi kurang lincah! Maklum, bobotnya lebih berat. Yaitu, 169 kg. Selisih 4 kg ketimbang kompetitor.
Akselerasi tak jauh beda
Ini dia! Akselerasi jadi pertimbangan bagi yang memilih pacuan sport 250cc. Soal kemampuan berlari di jalan, ketiganya mengumbar power engine di atas 20 dk. Kawasaki Ninja 250 yang didukung engine tipe dua silinder segaris, punya tenaga paling tinggi ketimbang dua pesaingnya. Yaitu, 31,3 dk/11.000 rpm.
Honda CBR 250, meski tidak diumbar besarnya power dan torsi maksimum, tapi kecepatan puncak bisa hingga 164 km/jam. Sedang Megelli, berada di bawah Ninja dan Honda. Hanya sekitar 155 km/jam.
Bicara akselerasi 0–60 km/jam, Ninja dan CBR bertarung cukup dekat. Ninja, 3,26 detik. CBR 3,30 detik. Sedang Megelli, 3,5 detik. Jarak 0 – 100 meter, Ninja main di 6,34 detik. CBR, 6,54 detik. Megelli, 6,8 detik. Mau tahu bore x stroke (diameter piston x langkah piston) dong? CBR, 76X55 mm. Ninja, 62X41,2 mm. Megelli, 77X53,6 mm. Semuanya, memiliki 6 tingkat percepatan.
CBR 250, tak terlalu haus 'meminum' bensin
Perbandingan kompresi di atas 10 : 1, pacuan akan lebih baik menenggak bensin beroktan 92. Kinerja engine jadi sempurna. Di antara ketiga varian ini, hanya Honda CBR 250R saja yang adopsi sistem bahan bakar injeksi. Sedang Ninja dan Megelli aplikasi karburator. Seperti Ninja yang andalkan dua Keihin CVR 30 untuk suplai tiap silinder.
Maka itu, tidak salah jika CBR tergolong lebih irit ketimbang keduanya. Motor no pek go dari Honda ini mampu tempuh jarak 32 km buat tiap liter bensin yang dihabiskan. So, tidak masalah tangki bahan bakarnya tergolong kecil. Yap, hanya 13 liter doang tuh! Sedang Ninja, tergolong cukup haus.
Sebab untuk satu liternya, hanya mampu antar sobat berlari 25 km saja. Mungkin karena kompresi tinggi juga ya. Yaitu. 11,6 : 1. Dan, butuh rpm lebih tinggi buat capai power dan torsi maksimal. Sedang Megelli, bermain di jarak 28 km buat satu liter bensin yang dihabiskan.
Ninja 250 bisa dijumpai di showroom motkas
Tidak beli baru pun rasanya tak mengapa. Asal, ketika beli pacuan seksn alias second bin bekas, dapat yang masih segar dan siap pakai. Meski usia pakai sudah 3 tahun, “Penggantian part, tergantung pemakaian. Paling hanya fast moving,” ungkap Reiner M. Sitorus, Senior Manager Technical Service Division PT Kawasaki Motor Indonesia.
Tapi, dari ketiga pacuan ini, Kawasaki Ninja 250R lebih mudah dijumpai di showroom motor bekas alias motkas. Ninja 250R second di pasaran motor bekas, dijual di kisaran Rp 40,5 jutaan. “Itu untuk Ninja keluaran 2009 ya,” ungkap Rina dari Bintang Motor, showroom Motkas di Ciledug, Tangerang.
Sedang Ninja keluaran 2010, Rp 42 jutaan. Soal warna, enggak pengaruh dengan harga jual kok. Mau itu hitam, hijau, putih atau merah. “Pembelian, bisa kredit atau cash. Tapi yang pasti kalau kredit, pakai bunga dan asuransi,” tambah Rina sembari bilang per bulan bisa jual 3–5 unit Ninja 250 seken.
Lampu Megelli 250RV aplokasi model projektor
Bicara fitur, ketiganya memiliki pendinginan engine tipe cairan. Yaitu, sirkulasi coolant di radiator dan water jacket yang katanya mampu membantu dinginkan suhu mesin. Bahkan, enggak perlu khawatir lebih. Karena sudah dilengkapi juga dengan ekstra fan ketika mesin mencapai suhu tertentu.
Demikian juga dari desain spidometer. Bukan desain keseluruhan bodi ya. Kalau bodi sih, tergantung dari selera sobat masing-masing. Ya, mungkin tidak semua suka desain yang ditawarkan Ninja. Tapi, lebih pilih CBR atau Megelli. Atau, malah sebaliknya. Agak lebih suka yang usung desain sharp alias tajam!
Bicara spido, hanya Ninja yang masih aplikasi model analog buat keseluruhan indikator. Bagi CBR, sudah aplikasi model digital untuk angka kecepatan. Sedang indikator putaran mesin alias rpm masih andalkan analog. Begitunya, didukung model indiglow tuh. Begitu juga Megelli, pakai spidometer Koso, untuk indikator rpm tetap pakai analog. Tapi, di tipe RV, lewat Koso RX2N juga sudah menghadirkan warna indiglow dengan layar biru.
Oh ya! Suspensi belakang, semua sudah aplikasi sistem monosok. Tapi, di Megelli RV, suspensi depan tawarkan upside down. Sedang tipe RE, masih teleskopik ya. Buat part penghenti laju pacuan Ninja, CBR dan Megelli sudah aplikasi tipe cakram di bagian belakang. Penerangan berkendara malam hari, ketiga motor ini cukup mumpuni. Ninja aplikasi dua lampu. Sedang CBR meski satu bulb, tetap terang. Sedang Megelli tipe RV, didukung model projektor.
Pergantian part tergantung pemakaian
Ketersediaan fast moving cukup penting buat menunjang kenyamanan pemilik. Terutama, ketika besutan kesayangan mengalami keausan part. Maka itu, produsen alias pabrikan kudu mendukung keberadaan part.
Ini dia acuan untuk part fast moving. Mulai dari Honda dulu. Honda aplikasi sistem bahan bakar tipe injeksi. Harga fuel pump, Rp 2.041.000. Piston, Rp 269 ribu. Ring piston, Rp 94 ribu. Kabel Gas, Rp 77 ribu. Paking knalpot, Rp 77 ribu. Kabel kopling, Rp 44 ribu. Gir depan (14 mata), Rp 63 ribu. Gir belakang (38 mata), Rp 230 ribu. Rantai, Rp 600 ribu. Bohlam lampu depan, Rp 330 ribu. Bohlam lampu belakang, Rp 37 ribu. Paking blok kanan, Rp 25 ribu.
Beralih ke Kawak Ninja 250R ya. Kawasaki memiliki engine dua silinder. Itu artinya, ada dua piston yang bekerja. Satu piston, Rp 245 ribu. Sedang ring piston, Rp 220 ribu. Kampas rem depan, Rp 205 ribu. Kampas rem belakang, Rp 205 ribu. Bohlam lampu depan, Rp 360 ribu (satuan). Bohlam lampu belakang, Rp 35 ribu. Rantai, Rp 1.150.000. Gir depan, Rp 260 ribu. Gir belakang, Rp 140 ribu. Kampas kopling, Rp 80 ribu (satuan). Filter udara, Rp 37 ribu.
Terakhir, Megelli 250. Kampas rem belakang, Rp 88 ribu. Kampas rem depan, 33 ribu. Ring piston 121 ribu. Piston, Rp 107.800. Pin piston, Rp 15.400. Filter udara, Rp 27.500, Kabel gas, Rp 17.600. Kampas kopling, Rp 99 ribu. Kabel kopling, Rp 17.600. Gir depan, Rp 52.140. Gir belakang, Rp 112.200. Rantai, Rp 132 ribu. Bohlam lampu depan, Rp 39.270.
Thank you gan info bermanfaatnya
BalasHapus