Ketiganya diposisikan sebagai skubek yang satu level, sama-sama masuk golongan skubek Hi-End. Harganya pun tak jauh berbeda, Vario CBS Techno dan Xeon dilepas Rp 15,8 jutaan. Begitu juga dengan fitur dan teknologinya. Yuks kita bandingkan!
Fitur Kenyamanan dan Akomodasi
Secara desain, ketiganya menonjolkan kesan futuristik tapi didesain tanpa melupakan kebutuhan dan kenyamanan sang pengendara. Ketiganya menawarkan jok tebal yang akan membuat nyaman berlama-lama berkendara.
Pijakan kaki yang luas dimiliki Xeon dan Vario CBS Techno, tapi pada Hayate masih terhalang sasis di tengah. Meski begitu, berdasarkan pengalaman berkendara bersama Hayate 125, ruang kaki yang tersedia masih cukup nyaman.
Lingkar roda 16 inci dan dual suspension di belakang membuat Hayate diklaim lebih unggul soal kenyamanan. Lingkar roda dengan diameter besar dipercaya mampu meredam guncangan lebih baik ketimbang roda 14 inci.
Hayate (kiri) paling luas, Vario CBS Techno (kanan) paling sempit.
Tapi secara dimensi, Xeon paling imut dan dipastikan lebih
lincah meliuk di kemacetan. Vario CBS Techno ada ditengah-tengah dan
Hayate paling gambot. Meski Suzuki mendesain setang yang tak terlalu
lebar agar handling lebih lincah, tapi wheel base yang mencapai 1.285 mm
dan buntutnya yang panjang tetap terasa. Sedang urusan akomodasi, ketiga skubek ini sudah menyediakan konsol boks di bawah setang. Lalu boks bagasi di bawah jok pun disiapkan dengan dimensi cukup besar.
Hayate harus diakui punya ruang penyimpanan di bawah jok paling luas, helm full face bisa masuk! Sedang Xeon hanya cukup untuk menyimpan helm half face. Sedang Vario paling sempit, hanya muat dua set jas hujan dan beberapa kunci perlengkapan.
Fitur Safety
Bicara fitur safety, kemajuan pada Hayate 125 ada pada standar samping yang terkoneksi dengan engine stop layaknya Honda Vario CBS Techno. Mesin ogah nyala bila standar samping masih terbuka. Sebagai catatan, Xeon tidak punya perangkat ini.
Selain itu, Hayate juga telah di lengkapi dengan AHO (Automatic Headlamp On). Hayate jadi skubek pertama yang lampunya langsung menyala sejak mesin dihidupkan.
Untuk perangkat safety lainnya, Vario CBS Techno tetap unggul. Skubek honda ini dilengkapi dengan combi brake system yang secara otomatis akan memberikan bantuan rem depan saat rem belakang difungsikan. Vario CBS Techno juga satu-satu dari ketiga skubek ini yang punya fitur rem parkir.
Perangkat safety yang ada di semua skubek ini adalah kunci setang berpengaman magnet, Suzuki menyebutnya Integrated magnetic key shutter. Selain itu, dual head lamp juga menjadi andalan tiga skubek ini.
Penampilan speedometer Hayate (kiri) paling sederhana. Xeon (tengah) sudah dilengkapi dengan indikator layaknya motor injeksi
Fitur dan Teknologi Mesin
Secara spesifikasi mesin, Xeon dipastikan paling juara. Mesinnya 125cc satu silinder, SOHC dengan 2 klep yang setara Hayate, tapi sudah dilengkapi dengan water cooler. Sedang Vario CBS Techno hanya 110cc meski sudah dilengkapi dengan water cooler.
Kapasitas mesin besar tentunya membutuhkan suplai bahan bakar lebih besar, makanya Hayate dan Xeon pakai karburator berventuri 26 mm, sedang Vario CBS Techno hanya 22 mm.
Tapi karbu Xeon lebih canggih karena sudah dilengkapi dengan TPS (Throttle Position Sensor) yang memberikan input pengapian sesuai bukaan selongsong gas. Hasilnya pembakaran diklaim lebih sempurna.
Xeon juga sudah mengadopsi DiASil Cylinder setara dengan Hayate yang pakai SCEM (Suzuki Composite Electrochemical Material. Keuntungan material ini membuat blok silinder lebih kuat dan antigores. Selain itu mampu mengurangi panas berlebih.
Sedang untuk power yang dihasilkan, Hayate dan Xeon setara dengan power 9,6 Ps, sedang Vario CBS Techno hanya 8,99 Ps, meski paling kecil Vario diyakini punya konsumsi BBM lebih hemat ketimbang kedua rivalnya ini.
Suzuki Hayate 125 | Yamaha Xeon | Honda Vario CBS Techno | |
Harga OTR Jakarta (Rp,Juta) | 14,3 | 15,9 | 15,9 |
Pilihan warna | 4 | 5 | 5 |
Garansi mesin (tahun) | 3 | 3 | 3 |
Dimensi | |||
Panjang x Lebar x Tinggi (mm) | 1.925 x 670 x 1.070 | 1.850 x 685 x 1.060 | 1.904 x 680 x 1.090 |
Jarak sumbu roda (mm) | 1.285 | 1.260 | 1.273 |
Jarak terendah ke tanah (mm) | 140 | 125 | 133 |
Berat kosong (kg) | 113 | 103 | 101 |
Kapasitas tangki BBM (Liter) | 4,7 | 4,1 | 3,6 |
Kapasitas oli mesin (Liter) | 1 | 0,8 | 0,7 |
Rangka | |||
Suspensi depan | Teleskopik | Teleskopik | Teleskopik |
Suspensi belakang | Lengan ayun, sokbreker ganda | Lengan ayun, sokbreker tunggal | Lengan ayun, sokbreker tunggal |
Rem depan | Cakram hidrolis | Cakram hidrolis | Cakram hidrolis |
Rem belakang | Tromol | Tromol | Tromol |
Pelek depan | Casting 16 inci | Casting 14 inci | Casting 14 inci |
Pelek belakang | Casting 16 inci | Casting 14 inci | Casting 14 inci |
Ukuran ban depan | 70/90 - 16m / C36P | 70/90 - 14m / C34P | 80/90 - 14m / C40P |
Ukuran ban belakang | 80/90-16m / C43P | 90/80-14m / C49P | 90/90-14m / C46P |
Mesin | |||
Tipe | SOHC 4-tak | SOHC 4-tak | SOHC 4-tak |
Sistem pendingin | Udara | Liquid (radiator) | Liquid (radiator) |
Diameter x langkah (mm) | 53,5 x 55,2 | 52,4 x 57,9 | 50 x 55 |
Kapasitas silinder (cc) | 124 | 124 | 108 |
Perbandingan kompresi | 9,6 : 1 | 10,9 : 1 | 10,7 : 1 |
Daya maksimum (ps/rpm) | 9,6 / 8.000 | 9,6 / 8.000 | 8,99 / 8.000 |
Torsi maksimum (Nm/rpm) | 9,8 / 6.500 | 10,10 / 7.000 | 8,33 / 6.500 |
Karburator | Mikuni BS26 | Mikuni BS26 | Keihin VK22 |
Busi | NGK CR6HSA / ND U20FS-U | NGK CR7E | NGK CR7EH-9 / ND U22FER9 |
Kopling | Kering, Sentrifugal AT | Kering, Sentrifugal AT | Kering, Sentrifugal AT |
Sistem penggerak | V-Belt Otomatis (CVT) | V-Belt Otomatis (CVT) | V-Belt Otomatis (CVT) |
Sistem pengapian | DC-CDI | DC-CDI | DC-CDI |
Sistem starter | Elektrik & Engkol | Elektrik & Engkol | Elektrik & Engkol |
Sistem tambahan | - | - | CBS (Combi Brake Sistem) |
Sumber: Yamaha, Suzuki, Honda |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar